Total Tayangan Halaman

Jumat, 02 Agustus 2013

Selayang Pandang Gerakan Pramuka Universitas Negeri Malang



Gerakan Pramuka di Universitas Negeri Malang dirintis sejak tahun 1977, melalui pertemuan-pertemuan mahasiswa yang pernah dan masih aktif dalam kegiatan kepramukaan, pada bulan april 1978 dibentuklah kelompok-kelompok pada fakultas-fakulas yang ketika itu tercatat 38 reka dari 84 anggota putra-putri mahasiswa IKIP Malang. Penyelenggaraan Perkemahan Wirakarya AsiaPasific (PW ASPAC) di Lebak Harjo Kabupaten Malang pada bulan Juni-Juli 1978 memberi kesempatan yang sangat berguna bagi usaha pembinaan kepramukaan khususnya anggota-anggota Pramuka IKIP Malang yang baru dirintis, sehingga pada 20 Mei 1980 diresmikan Gerakan Pramuka IKIP Malang yang merupakan Gugusdepan Pramuka Perguruan Tinggi tertua di Jawa Timur serta Gugusdepan terlengkap dengan memiliki Perindukan Siaga (SD PPSP), Pasukan Penggalang (SMP PPSP), Ambalan Penegak (SMA PPSP), serta Racana Pandega (IKIP Malang) yang bernama Racana Dr. Soetomo dan Racana R.A. Kartini yang mengilhami dari nama pahlawan Pendidikan.
Pada awal berdirinya, Pramuka IKIP Malang membentuk sebuah kegiatan perlombaan yang sampai sekarang masih tetap berlanjut, yaitu Lomba Perkemahan Pramuka Penggalang (LPPP) yang ditujukan untuk gugusdepan binaan. Selain itu juga sebagai penyelenggara Penataran dan Lokakarya Pembina Pandega Mahasiswa tahun 1981. Pada perkembangan selanjutnya, untuk mengembangkan bina masyarakat, Pramuka IKIP Malang juga melakukan pembinaan untuk Yayasan Pendidikan Anak Cacat Kodya Malang mulai tahun 1984. Di tahun yang sama juga, pembinaan kepada masyarakat ditujukan pada masyarakat desa dengan mengadakan kerja sama pembinaan masyarakat Desa Karang Besuki yang pada waktu itu masih menjadi bagian dari Kabupaten Malang.
Tahun 1988 menjadi awal dari Pramuka IKIP Malang mengembangkan diri dalam dunia internasional setelah perannya dalam PW Aspac 1978. Lomba Perdamaian Internasional diadakan oleh Pramuka IKIP Malang dalam rangka penelitian tentang pentingnya pendidikan damai antar bangsa yang kala itu dalam dunia internasional masih sering terjadi konflik akibat perang dingin Uni Soviet dan Amerika Serikat. Pramuka IKIP Malang adalah salah satu dari 10 negara di dunia dalam Program UNESCO yang mewakili Indonesia untuk memperkenalkan pendidikan damai di Indonesia melalui kegiatan Pramuka. Hasil dari kegiatan dan penelitian tersebut selanjutnya disebarluaskan kepada para pembina Pramuka untuk menanamkan pendidikan damai di binaan-binaannya. Kegiatan tersebut berlangsung sampai tahun 1991.
Pada tahun 1988 juga, menggabungkan minat dalam berkegiatan SAR, gabungan dari berbagai unit kegiatan mahasiswa, yaitu Pramuka, Resimen Mahasiswa, Korps Sukarela, dan MPA Jonggring Salaka dengan sepersetujuan pihak rektorat mendirikan satuan unit SAR IKIP Malang sebagai wakil dari IKIP Malang untuk potensi SAR. Dalam perkembangan selama 9 tahun berdirinya, dirasa banyak potensi tentang musik pada anggota Pramuka IKIP Malang. Tahun 1989 dibentuklah Satuan Drum Band yang bernama Drum Band Gita Wahana Bhakti yang sampai sekarang masih eksis.
Pada 10 tahun kedua, 1992 Pramuka IKIP Malang mendapat kepercayaan dari Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai tuan rumah kegiatan Perkemahan Bhakti Pramuka Pandega Mahasiswa Nasional yang kedua yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Karangkates Kabupaten Malang. Selang setahun kemudian, 1993 Pramuka IKIP Malang juga dipercaya sebagai tim Walitev (Pengawasan, Penelitian, dan Evaluasi) dan Logistik dalam kegiatan 1st World Comdeca (Community Development Camp) atau Perkemahan Wirakarya Dunia I. Selang 3 tahun kemudian, 1996 Lomba Perkemahan Pramuka Penggalang (LPPP) yang sebelumnya masih tingkat Malang Raya menjadi tingkat Jawa Timur.
IKIP Malang yang mengalami perubahan nama menjadi Universitas Negeri Malang pada tahun 2000 juga menjadikan Pramuka IKIP Malang menjadi Pramuka Universitas Negeri Malang. Salah satu hal yang unik dari adat Pramuka Universitas Negeri Malang adalah adanya Piala Halma atau Piala Hadiah Malam Pertama yang diperuntukkan untuk anggota ataupun alumni yang menempuh hidup baru. Selain itu yang tidak banyak dimiliki oleh gugusdepan Pramuka Perguruan Tinggi lainnya adalah unit drumband yang merupakan salah satu ciri khas Pramuka Universitas Negeri Malang.
Universitas Negeri Malang yang merupakan Kampus Pendidikan memiliki Brand Name “The Learning University” juga memengaruhi Pramuka Universitas Negeri Malang. Sejak awal berdirinya Pramuka IKIP Malang sudah terdapat mata kuliah minor Pramuka dan menjadi kurikulum minor Pramuka, yang hal ini diharapkan agar mahasiswa lulusan IKIP Malang pada waktu itu ketika menjadi guru dapat juga menjadi pembina Pramuka di sekolahnya masing-masing. Selang 33 tahun dari berdirinya Pramuka Universitas Negeri Malang dan perkembangan Kurikulum Minor Pramuka di IKIP Malang, tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memunculkan produk Kurikulum 2013 yang menjadikan kegiatan Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah mulai dari SD hingga SMA/MA/SMK.