Gerakan Pramuka di Universitas
Negeri Malang dirintis sejak tahun 1977, melalui pertemuan-pertemuan mahasiswa
yang pernah dan masih aktif dalam kegiatan kepramukaan, pada bulan april 1978
dibentuklah kelompok-kelompok pada fakultas-fakulas yang ketika itu tercatat 38
reka dari 84 anggota putra-putri mahasiswa IKIP Malang. Penyelenggaraan
Perkemahan Wirakarya AsiaPasific (PW ASPAC) di Lebak Harjo Kabupaten Malang
pada bulan Juni-Juli 1978 memberi kesempatan yang sangat berguna bagi usaha
pembinaan kepramukaan khususnya anggota-anggota Pramuka IKIP Malang yang baru
dirintis, sehingga pada 20 Mei 1980 diresmikan Gerakan Pramuka IKIP Malang yang
merupakan Gugusdepan Pramuka Perguruan Tinggi tertua di Jawa Timur serta
Gugusdepan terlengkap dengan memiliki Perindukan Siaga (SD PPSP), Pasukan
Penggalang (SMP PPSP), Ambalan Penegak (SMA PPSP), serta Racana Pandega (IKIP
Malang) yang bernama Racana Dr. Soetomo dan Racana R.A. Kartini yang mengilhami
dari nama pahlawan Pendidikan.
Pada awal berdirinya, Pramuka IKIP
Malang membentuk sebuah kegiatan perlombaan yang sampai sekarang masih tetap
berlanjut, yaitu Lomba Perkemahan Pramuka Penggalang (LPPP) yang ditujukan
untuk gugusdepan binaan. Selain itu juga sebagai penyelenggara Penataran dan
Lokakarya Pembina Pandega Mahasiswa tahun 1981. Pada perkembangan selanjutnya,
untuk mengembangkan bina masyarakat, Pramuka IKIP Malang juga melakukan
pembinaan untuk Yayasan Pendidikan Anak Cacat Kodya Malang mulai tahun 1984. Di
tahun yang sama juga, pembinaan kepada masyarakat ditujukan pada masyarakat
desa dengan mengadakan kerja sama pembinaan masyarakat Desa Karang Besuki yang
pada waktu itu masih menjadi bagian dari Kabupaten Malang.
Tahun 1988 menjadi awal dari
Pramuka IKIP Malang mengembangkan diri dalam dunia internasional setelah
perannya dalam PW Aspac 1978. Lomba Perdamaian Internasional diadakan oleh
Pramuka IKIP Malang dalam rangka penelitian tentang pentingnya pendidikan damai
antar bangsa yang kala itu dalam dunia internasional masih sering terjadi
konflik akibat perang dingin Uni Soviet dan Amerika Serikat. Pramuka IKIP
Malang adalah salah satu dari 10 negara di dunia dalam Program UNESCO yang
mewakili Indonesia untuk memperkenalkan pendidikan damai di Indonesia melalui
kegiatan Pramuka. Hasil dari kegiatan dan penelitian tersebut selanjutnya
disebarluaskan kepada para pembina Pramuka untuk menanamkan pendidikan damai di
binaan-binaannya. Kegiatan tersebut berlangsung sampai tahun 1991.
Pada tahun 1988 juga, menggabungkan
minat dalam berkegiatan SAR, gabungan dari berbagai unit kegiatan mahasiswa,
yaitu Pramuka, Resimen Mahasiswa, Korps Sukarela, dan MPA Jonggring Salaka
dengan sepersetujuan pihak rektorat mendirikan satuan unit SAR IKIP Malang
sebagai wakil dari IKIP Malang untuk potensi SAR. Dalam perkembangan selama 9
tahun berdirinya, dirasa banyak potensi tentang musik pada anggota Pramuka IKIP
Malang. Tahun 1989 dibentuklah Satuan Drum Band yang bernama Drum Band Gita
Wahana Bhakti yang sampai sekarang masih eksis.
Pada 10 tahun kedua, 1992 Pramuka
IKIP Malang mendapat kepercayaan dari Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan sebagai tuan rumah kegiatan Perkemahan Bhakti Pramuka
Pandega Mahasiswa Nasional yang kedua yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan
Karangkates Kabupaten Malang. Selang setahun kemudian, 1993 Pramuka IKIP Malang
juga dipercaya sebagai tim Walitev (Pengawasan, Penelitian, dan Evaluasi) dan Logistik
dalam kegiatan 1st World Comdeca (Community Development Camp) atau Perkemahan
Wirakarya Dunia I. Selang 3 tahun kemudian, 1996 Lomba
Perkemahan Pramuka Penggalang (LPPP) yang sebelumnya masih tingkat Malang Raya
menjadi tingkat Jawa Timur.
IKIP Malang yang mengalami
perubahan nama menjadi Universitas Negeri Malang pada tahun 2000 juga
menjadikan Pramuka IKIP Malang menjadi Pramuka Universitas Negeri Malang. Salah
satu hal yang unik dari adat Pramuka Universitas Negeri Malang adalah adanya
Piala Halma atau Piala Hadiah Malam Pertama yang diperuntukkan untuk anggota
ataupun alumni yang menempuh hidup baru. Selain itu yang tidak banyak dimiliki
oleh gugusdepan Pramuka Perguruan Tinggi lainnya adalah unit drumband yang
merupakan salah satu ciri khas Pramuka Universitas Negeri Malang.
Universitas Negeri Malang yang
merupakan Kampus Pendidikan memiliki Brand Name “The Learning University” juga
memengaruhi Pramuka Universitas Negeri Malang. Sejak awal berdirinya Pramuka
IKIP Malang sudah terdapat mata kuliah minor Pramuka dan menjadi kurikulum
minor Pramuka, yang hal ini diharapkan agar mahasiswa lulusan IKIP Malang pada
waktu itu ketika menjadi guru dapat juga menjadi pembina Pramuka di sekolahnya
masing-masing. Selang 33 tahun dari berdirinya Pramuka Universitas Negeri
Malang dan perkembangan Kurikulum Minor Pramuka di IKIP Malang, tahun 2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memunculkan produk Kurikulum 2013 yang
menjadikan kegiatan Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah
mulai dari SD hingga SMA/MA/SMK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar