Pramuka
Perguruan Tinggi disebut juga dengan Pramuka golongan Pandega, yang sesuai
dengan AD/ART Gerakan Pramuka hasil Munaslub 2012, Pandega diilhami dari kata
Pandega yang diharapkan mampu memandegani Bangsa Indonesia. Dalam Anggaran
Dasar Gerakan Pramuka pada Pendahuluan tercantum kata-kata, “Jiwa kesatria yang patriotik telah
mengantarkan para pandu ke medan juang bahu-membahu dengan para pemuda untuk
mewujudkan adicita rakyat Indonesia dalam menegakkan dan mandegani Negara Kesatuan Republik Indonesia selama-lamanya”, oleh
karena itulah Pandega sebagai golongan yang dianggap mampu memandegani Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Lahirnya
golongan Pandega merupakan hasil eksperimen dari alm. Prof. DR. Fuad Hasan
(Mantan Mendikubud RI). Beliau pada tahun 1964 selaku Andalan Nasional Bidang
Penelitian melakukan eksperimen dengan membentuk satuan pramuka khusus untuk para
mahasiswa. Eksperimen tersebut didasari oleh kenyataan tidak tertariknya para
mahasiswa untuk membina dan memimpin adik-adiknya dalam gerakan pendidikan
kepramukaan. Satuan khusus tersebut oleh beliau kemudian ingin ditarik keluar
kampus dan menjadi bagian dari Gugusdepan yang saat itu lebih banyak
berpangkalan di teritorial - tidak seperti saat ini yang lebih banyak di
sekolah, kampus dan pesantren (Ensiklopedia Pramuka, 2012).
Pada
perkembangan berikutnya ternyata satuan khusus hasil eksperimen di atas, oleh
Gerakan Pramuka justru disahkan menjadi satuan pendidikan yang bernama Pandega
dengan usia peserta didik 21 - 25 tahun. Pengesahan tersebut terjadi pada
MUSPPANITERA III tahun 1974 di Ujungpandang dan baru tiga bulan
berikutnya Kwarnas Gerakan Pramuka resmi memutuskan golongan pandega dengan
memasukannya ke dalam Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan dengan Keputusan
Kwarnas Gerakan Pramuka bernomor III/KN/1974 Bab X (Ensiklopedia Pramuka,
2012).
Landasan
diadakannya gugusdepan di Kampus Perguruan Tinggi adalah kesepakatan kerja sama
antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan Kwartir Nasional Pramuka
yang dituangkan dalam Keputusan Bersama No. 047/DJ/KEP/1980 dan No. 21 tahun
1981 yang ditandatangani pada tanggal 11 Februari 1981 (Hardjasoemantri, 1996:
1)
Gerakan Pramuka
yang berpangkalan di Perguruan Tinggi dipandang sebagai tempat persemaian
pemimpin pembina untuk seluruh Gerakan Pramuka. Pada tanggal 7 Mei 1981 telah
dibentuk Tim Ahli Pengembangan Pramuka yang berpangkalan di Kampus Perguruan
Tinggi dengan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No. 023/DJ/Kep/1981.
Dalam rangka penyempurnaan program Pramuka di kampus telah dikeluarkan
Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 053 Tahun 1987 tentang Pengendalian
Gugusdepan Pramuka yang berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi pada tanggal 27
Mei 1987. Guna lebih memantabkan pembinaan dan pengembangan Gugusdepan Pramuka
yang berpangkalan di Perguruan Tinggi telah diterbitkan Keputusan Kwarnas
Gerakan Pramuka No. 086 Tahun 1987 tertanggal 16 Juli 1987 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Gugusdepan Pramuka yang berpangkalan di
Kampus Perguruan Tinggi. Juklak ini merupakan penyempurnaan/pelengkap juklak
yang ditetapkan dengan keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 054 Tahun 1982 (Hardjasoemantri,
1996: 2).
Pada tanggal 7
Mei 1991 telah diterbitkan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.
021/DIKTI/KEP/91 tentang Tim Ahli Pembinaan dan Pengembangan Gugusdepan yang
berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi yang merupakan penyempurnaan Surat
Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No. 023/DJ/Kep/1981 (Hardjasoemantri, 1996:
2-3).
Pramuka UPI
(IKIP Bandung) merupakan Pramuka pertama di tingkat perguruan tinggi Indonesia
yang diresmikan pada tanggal 17 Februari 1971 oleh Ibu Tien Soeharto di
kampus UPI (IKIP Bandung) (Gerakan Pramuka UPI, 2012). Pada periode selanjutnya
berdiri Pramuka-pramuka Perguruan Tinggi lainnya menyusul IKIP Bandung yang
mendirikan Gerakan Pramuka Perguruan Tinggi, yaitu Institut Tekonologi Bandung
(ITB) pada tahun 1974. Kemudian bermunculan gudep-gudep di kampus-kampus
perguruan tinggi negeri sekitar tahun 1980-an yang akhirnya mendorong
dikeluarkannya Surat Keputusan bersama antara Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada tahun 1981 tentang pembentukan
dan pengembangan gudep Pramuka di Perguruan Tinggi dengan tujuan ikut mendidik
dan membina mahasiswa melalui Gerakan Pendidikan Kepramukaan (Dewan Racana
Gudep 271-272, 1985: 1).
Rangsangan ini
akhirnya berhasil dan pada akhir tahun 1983 tercatat sejumlah 31 perguruan
tinggi negeri dan swasta telah memiliki gugusdepan. Gudep-gudep ini terus
berkembang baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif. Perkembangan ini
membawa dampak tersendiri bagi Gerakan Pramuka, sehingga mendorong dikeluarkannya
SK baru untuk melengkapi Keputusan Kwartir Nasional Nomor 054 tahun 1982
tentang petunjuk pelaksanaan pembinaan dan pengembangan gudep yang berpangkalan
di kampus perguruan tinggi (Dewan Racana Gudep 271-272, 1985: 1).
Di samping
Keputusan Dirjen Dikti dan Kwartir Nasional yang berusaha memperbaiki kedudukan
Kepramukaan di Perguruan Tinggi, ada beberapa keputusan di antanranya:
1.
Edaran Mendikbud Nugroho
Notosusanto kepada Rektor Universitas/Institut Negeri/Swasta di seluruh
Indonesia pada tanggal 11 April 1984 tentang Peningkatan Usaha
Pendidikan/Pembinaan Kepramukaan.
2.
Dikeluarkannya pedoman umum
Pembinaan Pramuka di Perguruan Tinggi oleh Depdikbud Ditjen Dikti Direktorat
Kemahasiswaan pada bulan Mei 1985.
Berdasarkan
edaran keputusan tersebut, bahwa Organisasi Pramuka benar-benar mendapatkan
perhatian dari pemerintah sebagai salah satu wadah pembinaan generasi muda
dalam menciptakan kader-kader penerus perjuangan bangsa untuk ikut serta
merealisasikan program pembangunan dalam rangka menciptakan masyarakat adil dan
makmur (Dewan Racana Gudep 271-272, 1985: 2).
Daftar Rujukan
Dewan
Racana Gudep 271-272. 1985. Mengintip Pramuka Pandega Pangkalan IKIP Malang.
Tulisan disampaikan dalam OSPEK Mahasiswa IKIP Malang angkatan tahun 1985/1986,
Gerakan Pramuka Gugusdepan Malang Kodya 271-272 Pangkalan IKIP Malang, Malang,
Agustus 1985.
Hardjasoemantri,
Koesnadi. 1996. Peningkatan Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Pembina
Gerakan Pramuka dalam PJPT II. Makalah disajikan dalam Loka Bakti Pramuka
Perguruan Tinggi Se-Indonesia 1996, IKIP Surabaya, Surabaya, 7-8 Oktober 1996.
Ensiklopedi Pramuka. 2012. Pandega (Sejarah dan Perkembangannya),
(Online), (http://www.ensiklopediapramuka.com/2012/08/pandega-sejarah-perkembangannya.html,
diakses tanggal 10 Desember 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar